Senin, 26 Agustus 2013

"fiktif" belaka

penyesalan tidak pernah datang diawal, apapun itu penyesalan adalah hal yang menyakitkan, begitu pula tentang ini, tentang cinta ....
seseorang akan sangat berharga ketika telah tiada. benar. ditangisi, dirindukan, tapi hanya bisa sebatas itu. kematian itu adalah awal dari suatu kehidupan yang kekal, bagi sebagian orang kematian adalah hal yang sangat ditunggu namun sebagian yang lain sangat taku untuk menghadapinya. apapun itu, kematian tidak bisa kita tebak kapan datangnya, saat ini, nanti, besok, lusa atau beberapa tahun lagi. sebabnya pun tak pernah tertebak, sakit, kecelakaan atau tiba-tiba saja mati. kematian adalah kepastian. kepastian akan kedatangannya,...............
....
entah mengapa akhir-akhir ini aku mulai tak semangat melakukan segala sesuatu, selalu aku hindari bahwa ini karena dia. siapa dia. dia adalah kesalahan bagiku. dan aku tidak ingin meneruskannya lagi, cukup.
pertengkaran waktu itu, peristiwa sore itu, membuatku yakin untuk tidak lagi meneruskan hubungan yang salah ini, salah karena aku..............
dan hari ini aku memulai nya dengansegala hal yang baru, menahan diri untuk tidak menghubunginya. dan ini berhasil, sangat berhasil, aku tidak lagi membutuhkannya, karena sejatinya aku tidak perlu membutuhkan  bantuannya, bantuan yang sama sekali tak tulus. janji untuk selalu menemani dan menjaga, ya itulah kata-kata manis, sekedar untuk melambungkan perasaan, namun nyatanya...........
aku memang tak sekuat gadis-gadis lain, teman-temanku, kaadang aku merasa iri, namun inilah aku, aku masih bisa berusaha untuk selalu kuat, walaupun memang tidak selamanya "sok kuat" itu bertahan. dan baru aku sadari, selama ini yang menjagaku adalah butiran-butiran yang beranke ragam ukurannya, warnanya juga tingkat "rasanya", menemaniku setiap saat dan tanpa lelah, yah, tentu saja karena mereka adalah benda bukan makhluk. terkadang merasa sangat jemu melihatnya, ingin dibuang, tapi aku tak bisa hidup tanpa mereka (bukan dia), hahahaha
....
aku justru menikmati kehidupanku spt ini, selalu dihantui ketakutan, tp justru membuatku untuk sellau ingat, kematian itu sangat dekat. kesibukanku saat ini melupakanku akan semua hal yang seharusnya tak kulupakan, termasuk teman2ku itu. bukan untuk pelarian bukan pula untuk mencari sebuah kata perhatian. walaupun kelihatannya seperti itu. boleh saja kesibukanku membuatku lupa akan kebutuhanku tapi tidak untuk kejadian sore itu, pertengkaran itu. seharusnya memang aku harus mandiri, tak bergantung pada bantuan orang lain, dia. aku tidak akan menyesal untuk mengakhirinya, tidak akan pernah, aku manusia bukan patung, aku manusia bukan sampah yang bisa diinjak injak, aku bukan boneka yang seenaknya dimainkan untuk ditinggalkan, akuu manusia bukan hewan yang tak punya harga diri.
dan aku benar2 memulainya disini, disini sendiri, tanpa dia, yang menuliskan kata melindungi, menjaga, dan menemani kemudian dihapus sendiri secara perlahan

titik jenuuh



Dan pada akhirnya semua telah mencaapai titik jenuh, hidup dan cinta, akhir dari titik jenuh suatu kehidupan adalah kematian, sedangkan cinta? Bagaimana sang pencinta menjaga cintanya akan memberikan jawaban bagaimana jalan cinta selanjutnya ketika sudah mengalami titik jenuh. Cinta dan hidup bukanlah hal yang abadi, titik jenuh kehidupan aka datang sendirinya bagi orang-orang yang “cerdas” sedangkan titik jenuh kehidupan akan diciptakan sendiri oleh orang-orang “bodoh”, sedangkan cinta? Titik jenuh cinta diciptakan sendiri oleh semua orang, berbagai kalangan, usia, status social dll. Cinta adalaha nugrah bagi setiap yang bernyawa, hewan dan tumbuhan pasti memiliki cinta, manusia adalah makhluk sempurna, lebih tahu bagaimana mengelola cinta, cinta memang hanya akan bertahan beberapa tahun saja, dalam pernikahan, cinta hanya ada dalam kurun waktu tertentu, setelah itu, yang mempertahankan pernikahan bukanlah cinta tetapi kasih saying, orang-orang “cerdas” ketika mengalami titik jenuh cinta akan mengganti kejenuhan itu dengan kasih saying. Cinta memang tidak akan bertahan lama, apalagi cinta karena sesuatu, apapun sesuatunya, karena ketika sesuatu itu hilang cinta akan ikut bersamanya, tapi ketika kasih sayang menjadi pondasi dasarnya, titik jenuh tak berarti apapun. Kebodohan yang sangat disesali adalah melakukan kesalahan dalam mengelola anugerah indah tersebut, ketika belum melakukannya jangan pernah ingin mencoba, tetapi ketika telah salah mengelola cinta akhiri, sebelum sampai pada titik jenuh karena tidak ada pondasi yang menjadi dasarnya.(26082013)