Dan
pada akhirnya semua telah mencaapai titik jenuh, hidup dan cinta, akhir dari
titik jenuh suatu kehidupan adalah kematian, sedangkan cinta? Bagaimana sang
pencinta menjaga cintanya akan memberikan jawaban bagaimana jalan cinta
selanjutnya ketika sudah mengalami titik jenuh. Cinta dan hidup bukanlah hal
yang abadi, titik jenuh kehidupan aka datang sendirinya bagi orang-orang yang
“cerdas” sedangkan titik jenuh kehidupan akan diciptakan sendiri oleh
orang-orang “bodoh”, sedangkan cinta? Titik jenuh cinta diciptakan sendiri oleh
semua orang, berbagai kalangan, usia, status social dll. Cinta adalaha nugrah
bagi setiap yang bernyawa, hewan dan tumbuhan pasti memiliki cinta, manusia
adalah makhluk sempurna, lebih tahu bagaimana mengelola cinta, cinta memang hanya
akan bertahan beberapa tahun saja, dalam pernikahan, cinta hanya ada dalam
kurun waktu tertentu, setelah itu, yang mempertahankan pernikahan bukanlah
cinta tetapi kasih saying, orang-orang “cerdas” ketika mengalami titik jenuh
cinta akan mengganti kejenuhan itu dengan kasih saying. Cinta memang tidak akan
bertahan lama, apalagi cinta karena sesuatu, apapun sesuatunya, karena ketika
sesuatu itu hilang cinta akan ikut bersamanya, tapi ketika kasih sayang menjadi
pondasi dasarnya, titik jenuh tak berarti apapun. Kebodohan yang sangat
disesali adalah melakukan kesalahan dalam mengelola anugerah indah tersebut,
ketika belum melakukannya jangan pernah ingin mencoba, tetapi ketika telah
salah mengelola cinta akhiri, sebelum sampai pada titik jenuh karena tidak ada
pondasi yang menjadi dasarnya.(26082013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar